Tentang Departemen
Dibentuk di 2017, Departemen ini menangani 3 program utama, yaitu: Budidaya Organik; Rumah Benih Lokal dan Perikanan kolam air tawar, Kami membantu 13 Kelompok Tani (dengan rata-rata anggota sebanyak 20-25 orang, 85% adalah wanita), yang kami dukung pengelolaannya secara mandiri. Kami memberi pembinaan ke kelompok-kelompok yang ada mengenai kerja berkelompok yang mandiri dan pembukuan secara akuntabel, hingga mampu memasarkan produk pertaniannya. Seluruh kegiatan pertanian kami dilandasi oleh filosofi umum, yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa dan mata pencaharian keluarga, sementara pada saat yang sama, melindungi hidup mereka yang sebenarnya, serta hutan dan lingkungan mereka. Metode kami memanfaatkan cara modern tetapi natural, yang mengkombinasikan praktik bertani tradisional Dayak. Kami tidak menganjurkan mereka menggunakan pestisida maupun benih hibrida. Melainkan, kami menekankan pentingnya prinsip dasar Permakultur, seperti produksi mandiri untuk pupuk, kompos organik (meliputi cacing ataupun limbah dapur) dan benih lokal. Kami membantu petani melalui berbagai cara: dengan menyediakan bibit dan juga benih, menyarankan cara yang lebih baik untuk mengolah tanah mereka dan mendirikan tempat pembibitan yang aman dan sehat. Kami juga mendistribusikan peralatan, melakukan pengujian tanah dan bahkan menyediakan perternakan ayam sederhana. Di 2020, kami membangun sebuah Bank Benih Lokal ("Rumah Benih") untuk mengumpulkan secara aman benih lokal yang yang asli dalam kualitas baik dan juga mendistribusikannya, diawali dengan 5 kategori benih pangan yang dapat dipanen dan dipasarkan (beras, jagung, terung, cabai dan kacang-kacangan). Fungsi bank tersebut sebagai pusat informasi teknis untuk petani. Target kami adalah secara bertahap menyediakan katalog dari 50 jenis benih lokal, dan membuat bank benih di setiap desa dampingan. Untuk kegiatan perikanan kami, tim membantu petani untuk membuat kolam ikan dekat dengan rumah-rumah mereka, dengan menyediakan peralatan dan material kolam, benih ikan dan mengajari mereka untuk menjaga ikan tetap sehat dan dapat dijual atau konsumsi, melalui pembuatan pakan ikan organik secara mandiri dan secara rutin memeriksa kualitas air untuk mengetahui kadar air di sungai-sungai yang seringkali tercemar merkuri dari penambang emas ilegal, jadi penduduk perlu mengambil air bersih dari anak sungai ataupun bendungan kecil yang ada di bukit hutan.